‘Beli Angin’ Tagihan PDAM Tirta Sakti Terus Membengkak

On 7:06:00 AM



‘Beli Angin’ Tagihan PDAM Tirta Sakti Terus Membengkak 

Sungai Penuh, GO- .Lagi-lagi pelayanan PDAM Tirta Sakti Sungai Penuh di keluhkan. Pasalnya, para pelanggan perusahaan air munum ‘membeli angin’ sementara dalam pembayaran tagihan mereka harus membayar lebih mahal. Kondisi ini jauh dari tagihan sebelumnya. 

Hal ini terjadi di Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh. “Ya, saya mengeluhkan pelayana PDAM karena saat ini tagihan air munum melonjak naik padahal aliran air bersih kadang kerap mati namun tagihannya lebih mahal lagi,” ungkap Wati salah seorang ibu rumah tangga kepada GO.  

Sementara itu ibu dua anak ini menyebutkan bahwa ia jarang melihat adanya petugas PDAM yang mencatat jumlah kebutuhan air  bulanan mereka. 

“Sekarang petugas yang mencatat kilo meter amper air jarang saya lihat, dengan tagihan yang mahal ini membuat saya prihatin dan bisa jadi akan mengalami kenaikan terus menerus,” ungkapnya lagi. 

Hal senada juga di katakan oleh salah seorang warga Tebat Ijuk Kecamatan Depati VII Kabupaten Kerinci. Ia menyebutkan bahwa di air kran di rumahnya hanya mengeluarkan angin saja. 

“Saya melihat pada kilometer air di rumah, di saat menghidupkan kran kilometernya sudah jalan. Padahal yang keluar itu bukan air hanya angin saja, jadi sama halnya kita pelanggan ‘beli angin’,” ungkap Rendi, Sabtu (18/2). 

Tidak hanya tagihan saja yang membengkak, namun kualitas air bersih patut di pertanyakan. “Kita juga mempertanyakan kualitas air bersih yang sudah tidak seperti biasa lagi,” ujarnya. 

Ia meminta kepada pihak PDAM untuk meninjau langsung kelapangan. “Kita berharap agar Direksi segera turun kelapangan untuk mengkroscek kondisi ini,” tukasnya. 

   Besok Aksi, Terkait Galian C di Kerinci Pemrov Jambi Belum Bersikap

On 3:31:00 AM


Besok Aksi, Terkait Galian C di Kerinci Pemrov Jambi Belum Bersikap 
 
Kerinci, GO-Maraknya aktivitas tambang galian C di Kabupaten Kerinci beberapa tahun terakhir membuat keresahan warga. Kerusakan lingkunganpun terjadi akibat pengerokan tersebut.

Belum lama ini menurut keterangan Joni Efendi kepada GO mengatakan bahwa keresahan warga masyarakat Kabupaten Kerinci terutama di Desa Siulak Deras Mudik Kecamatan Gunung Kerinci cukup merasakan dampak kerusakan lingkungan itu.

“Akibat daru aktivitas tambang galian c di Siulak kami masyarakat merasa resah. Keresahan ini terjadi beberapa tahun lalu dan hingga saat aktivitas tambang makin menjadi-jadi,” kata Joni Efendi belum lama ini.

Namun demikian Aldi Agnopiandi juga mengatakan hal yang sama. Terkait aktivitas galian C yang marak di   Kerinci pemrov Jambi dinilai lamban.

“Pemrov Jambi belum mengambil suatu tindakan sehingga aktivitas galian c makin merajalela terutama di Siulak,” ungkap Aldi, Senin (30/1).

Berdasarkan informasi yang di himpun GO bahwa Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas ESDM, masih belum mengambil suatu tindakan.

Sementara itu menurut informasi bahwa besok (Selasa 31-1-2017) akan ada aksi penolakan keras terhadap aktivitas tambang galian c.

“Besok kita akan menggelar aksi damai dalam hal tambang gailian c yakni empat titik, pertama, di bundaran tugu Adi Pura, gedung DPRD Kabupaten Kerinci, kantor Bupati Kerinci dan di kantor Kejaksaan Negeri,” kata salah seorang aktivis KAMMI kepada GO, Senin (30/1). 

Tahun Anggaran Habis, Proyek Bangunan PLN Sungai Penuh Dipertanyakan

On 7:07:00 AM




Tahun Anggaran Habis, Proyek Bangunan PLN Sungai Penuh Dipertanyakan

Sungai Penuh, GO-Aneh pembangunan rehab kantor PLN Rayon Sungai Penuh saat ini di perbaiki. Padahal anggaran sudah habis sementara pengerjaan baru saja di laksanakan oleh pihak PLN Sungai Penuh. Kondisi ini di pertanyakan oleh sejumlah aktivis LSM.

Menurut Aldi Agnopiandi Ketua LSM Semut Merah kepada GO mengatakan, bahwa adanya proyek PLN Sungai Penuh ini menimbulkan pertanyaan bagi pihaknya. “Kita pertanyakan kok ada proyek di PLN Sungai Penuh saat ini padahal anggarannya sudah habis,” tegas Aldi, Senin (23/1).

Tidak hanya itu lanjutnya, pada proyek pengerjaan ini kata Aldi sepertinya baru saja di mulai. “Sepertinya baru  dilaksanakan yakni sekitar 55 persen dan kami mempertanyakan anggaran dari mana ?,” tanya Aldi lagi.

Proyek bernilai Rp. 778 juta lebih ini kata Aldi baru di kerjakan beberapa hari terakhir, yang di kerjakan oleh CV. Yusindo Anggara Tama. “Sepertinya baru di mulai proyek ini. Dan sampai saat ini kita belum mendapatkan keterangan dari pihak PLN Rayon Sungai Penuh,” terangnya.

Sementara itu hal yang sama juga di katakan oleh Zoni Irawan. Ia menyebutkan dalam proyek ini di perlukan adanya pengawasan  yang serius. "Sebagai kontrol sosial mari sama-sama kita mengawasi jalannya proyek ini," singkatnya.

   Membengkak, PDAM Tirta Sakti Di Keluhkan Lagi

On 1:54:00 AM


Membengkak, PDAM Tirta Sakti Di Keluhkan Lagi

Kerinci, GO
-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti Kerinci kembali di keluhkan. Pasalnya, hampir satu hari pihak PDAM melakukan pemadaman air bersih kepada konsumen.  Akibatnya konsumen marah.

Kondisi ini terjadi di Desa Belui Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci. “Pada hari Selasa kemarin itu pihak PDAM melakukan pemutusan aliran air bersih sehingga dalam satu hari tersebut kondisi air bersih pada pelanggan mati total,” terangnya, Kamis (17/11).

Tidak hanya itu konsumen juga meuding kurangnya pelayanan pihak PDAM dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. “Sebagai pelanggan kita merasa kesal terhadap pelayanan yan kurang memuaskan. Selain kerap mengalami mati kondisi tentang kejernihan air PDAM juga patut di ragukan,” katanya.

Semestinya lanjut sumber, dengan kondisi seperti ini mengurangi biaya beban terhadap konsumen. Namun hal ini malah berbanding terbalik.

“Saya menilai dengan adanya pemadaman air bersih ini mengurangi beban biaya, sementara kondisi ini malah terbalik. Bahkan terkesan makin mahal,” kesalnya lagi.

Deby warga lainnya juga menyebutkan hal yang sama. “Kondisi mati hidup air bersih sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir dan hingga saat ini masih terjadi sementara biaya yang di keluarkan oleh konsumen makin mahal alias ‘membengkak’,” tukasnya.

PDAM Tirta Sakti belum dapat di konfirmasi. Upaya klarifikasi sudah dilakukan namun lagi-lagi gagal. “Bapak Direktur, Direksi, dan Teknis kelapangan,” ungkap salah satu staf di kantor PDAM. 

Proyek Penahanan Tebing Yang Ambruk Diduga Tanpa Pondasi

On 10:16:00 PM

Sungai Penuh,GO- Proyek tembok penahan tebing di Sungai Penuh yang ambruk di Sungai Bungkal beberapa hari yang lalu masih menjadi tontonan banyak publik. Serta sangat disayangkan belum adanya tindakan serius pemerintah.

Padahal proyek yang menelan anggaran milyaran rupiah itu merupakan salah satu akses jalan utama dalam Kota Sungai Penuh. Namun terkesan tidak dianggap penting oleh pemerintah Kota Sungai Penuh terbukti dengan belum adanya tindakan yang diambil.

Menurut keterangan dari Asrizal Aktivis Senior Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR) kepada GO mengecam keras sikap pemerintah.

"Ya, proyek yang dikerjakan oleh Zainal ini diduga kuat tidak mengacu pada petunjuk teknis salah satunya tanpa pondasi, serta tanpa timbunan tanah sehingga tidak memiliki daya tahan," tegasnya, di Sungai Penuh Kamis, (14/7).

Zoni Irawan Ketua Umum LSM Geger menyebutkan, dengan ambruknya proyek tersebut aparat hukum sudah bisa masuk dalam melakukan pengusutan.

"Anehnya aparat hukum didalam kasus ini tidak berani. Apakah Zainal ini kebal hukum atau adanya hubungan tersembunyi antara dia (Zainal) dengan penegak hukum itu sendiri. Hal ini dikarenakan beberapa kasus yang berkaitan dengan Bendahara Partai Demokrat Kota Sungai Penuh ini tidak tersentuh hukum," kesalnya.

21 SKPD Kota Sungai Penuh Rugikan Keuangan Daerah

On 8:54:00 PM

SUNGAI PENUH, GEGER ONLINE - Dari 78 SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Sungai Penuh, telah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Propinsi Jambi, atas pengelolaan dan pertanggungjawaban belanja daerah tahun anggaran 2015, pada pemerintah Kota Sungai Penuh tanggal 18 Desember 2015, Nomor : 52/LHP/XVIII.JMB/12/2015.

Pemeriksaan secara uji petik atas dokomen bukti-bukti seperti kwitansi/ bill hotel pada 21 SKPD, serta dilakukan konfirmasi kepada 13 hotel di Kota Jambi, Batam, Padang, Bali, dan Palembang. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan pemahalan biaya penginapan perjalanan dinas pada 10 hotel sebesar Rp. 417.282.400,00.

Dari 21 SKPD terdaftar biaya pemahalan penginapan perjalanan dinas tahun 2015 adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yakni 177 perjalanan dinas dengan SPJ Rp. 166.235.000,00  realisasinya hanya Rp. 38.846.100,00 sehingga terjadi pemahalan sebesar Rp. 127.388.900,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 Tentang pedoman penyusunan Anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2015. 

Akibat dari kegiatan tersebut mengakibatkan terjadinya kelebihan pembayaran yang merugikan keuangan Daerah Kota Sungai Penuh sebesar Rp. 436.722.750,00.

Hal tersebut disebabkan, para pelaksana perjalanan dinas pada 21 SKPD tidak patuh dalam melaksanakan perjalanan dinas sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Bendahara tidak cermat melakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis terhadap bukti pengeluaran yang sah, serta PPK SKPD tidak cermat dalam menguni keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan.

Atas temuan tersebut pihak BPK merekomendasikan Wali Kota Sungai Penuh agar segera menginstruksikan 21 SKPD mempertanggungjawabkan dengan memerintahkan pelaksana perjalanan dinas untuk menyetor ke kas daerah seluruhnya sebesar Rp. 436.722.750,00.

Selanjutnya Wali Kota Sungai Penuh direkomendasikan agar memberi sanksi kepada PPK SKPD, bendahara pengeluaran, dan para pelaksana perjalanan dinas pada 21 SKPD yang tidak patuh dalam melaksanakan perjalanan dinas sesuai dengan fakta yang sebenarnya. 

Terkait Tambang Illegal Kerinci, Kapolri Diminta Turunkan Tim Ke Lokasi

On 10:39:00 AM


KERINCI, GEGER ONLINE - KEGIATAN penambangan pasir dan Batuan atau yang sering disebut galian C di Siulak Deras Mudik Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, Sempat dihentikan oleh pihak polres Kerinci lantaran menimbulkan konflik sosial, pencemaran lingkungan, hingga korban nyawa.
Namun, penghentian tambang Illegal tersebut tidak berlaku lama dan hanya sesaat saja, para pelaku penambangan Illegal kembali beroperasi tanpa menghiraukan police line yang telah dipasang oleh pihak polres Kerinci.
Anehnya, Sampai saat ini pihak polres Kerinci tidak mengambil tindakan tegas atas beroperasinya tambang Illegal yang berlokasi di Siulak Deras Mudik.
Sampai saat ini rakyat Kerinci bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan pihak polres Kerinci ? Hal ini dikatakan oleh Asrizal, Aktivis Senior Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR) bila polres Kerinci tidak mengambil tindakan tegas, kita khawatir akan timbul perlawanan dari rakyat, seperti pemblokiran jalan Sungai Penuh-Padang silam. Kita berharap agar pihak polres Kerinci mengambil tindakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu demi tegaknya hukum di Kabupaten Kerinci yang kita cintai ini.
Zoni Irawan, Ketua Umum LSM Gema Gugatan Rakyat (Geger) mengatakan "Saya menduga Kasus Tambang Illegal di Siulak Deras tersebut banyak keterlibatan pejabat dan aparat hukum, dan diduga ada kepentingan besar pengusaha kondang H. Andi Putra Wijaya yang juga merupakan Ketua Partai Demokrat Kabupaten Kerinci. Sehingga pihak polres Kerinci diduga tidak punya nyali untuk mengusutnya" ya hukum justru tajam kebawah dan tumpul keatas. Ujar Zoni yang tak henti-hentinya mengkritisi kasus tambang illegal di Kabupaten Kerinci.
Masih kata Zoni, terkait kasus tambang Illegal di Kerinci, memang diperlukan keseriusan pihak Mabes Polri untuk turun langsung ke lapangan dalam melakukan proses penyelidikan dan penyidikan agar kasus ini terang benderang. Ungkap Zoni.