Aparat Hukum Diminta Bertindak.
Sungai Penuh, GEGER ONLINE - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kota Sungai Penuh yang berlokasi di Km 14 tepatnya di Tanah wilayah adat Desa Belui Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci banyak menuai masalah.
Hal ini dikatakan oleh Asrizal Aktivis senior Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR) bahwa pemerintah Kota Sungai Penuh Telah menganggarkan Milyaran Rupiah dana untuk ganti rugi tanah, pembuatan Sertifikat, dan pembuatan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
Yang pertama pemerintah Kota Sungai Penuh menganggarkan pada tahun 2013 dari dana APBD Sebesar 2,5 Milyar, lalu dianggarkan lagi ditahun yang sama dari dana DAK sebesar 1,5 Milyar dan dana tersebut diduga tidak sesuai dengan realisasi dilapangan, ujarnya.
Selanjutnya kata Asrizal, berdasarkan keterangan yang didapat untuk pembebasan lahan sebesar Rp. 640. juta serta untuk mengurus AMDAL sejumlah 740 juta.
Ada beberapa kejanggalan pada pelaksanaan proyek TPST ini, Tanah tersebut belum disertifikat atas nama pemerintah Kota Sungai Penuh, dan belum terdaftar Sebagai aset, serta belum ada AMDAL sudah dikerjakan terlebih dulu.
Berkaitan dengan kasus ini, dirinya meminta kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut, yang diduga kuat melibatkan Asafri Jaya Bakri (AJB) Selaku Walikota Sungai Penuh. Kata Asrizal, Aktivis yang file-nya Vokal ini.
Zoni Irawan, Ketua LSM Geger terkait kasus ini angkat bicara, Kasus ini sudah dibawa ke hearing di DPRD Kota Sungai Penuh bersama instansi terkait, dari keterangan pihak, BPN, BLHKP, DPPKA Dan Kabid aset pemerintah kota sungai penuh, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan TPST diduga kuat telah terjadi tindak pidana korupsi yang berindikasi merugikan keuangan Negara dan Daerah yang diduga melibatkan AJB Selaku Walikota Sungai Penuh. Kata Zoni.
Pada saat digelar Hearing di DPRD Kota Sungai Penuh Yang dipimpin oleh Hardizal, S,Sos MH berjanji kepada mahasiswa bahwa kasus ini akan kita Pansuskan. Tapi begitu lama ditunggu pansus yang dijanjikan oleh Dewan semakin tidak jelas alias kabur. Apakah DPRD sudah masuk angin ? Entah hanya mereka yang tahu.
Lambannya DPRD merealisasikan janji nya tersebut (PANSUS) menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat, mudah-mudahan saja DPRD menepati janjinya dan tidak berbohong terhadap Rakyat. Ungkap Zoni Geger panggilan akrabnya.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »