Ini Pejabat yang Diduga Bermain Dalam Proyek Puskesmas


Ini Pejabat yang Diduga Bermain Dalam Proyek Puskesmas

Sungai Penuh, GO-Pembangunan Puskesmas Pondok Tinggi yang jebol sudah di laporkan secara resmi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Semut Merah kepada pihak Kejaksaan Negeri Sungai Penuh beberapa bulan lalu.

Namun pasca ambruknya pembangunan tersebut belum ada kepastian hukumnya. Beberapa temuan dugaan ketimpangan oleh LSM Semut Merah dalam surat pengaduan ini terdapat 16 point. Pertama, lokasi pembangunan puskesmas Pondok Tinggi di Desa Karya Bakti dinilai tidak tepat yakni berada di lokasi rawa.

Selanjutnya, galian pondasi pasangan batu di temukan 30cm hingga 60 cm. Dari 30 cm bagian lokasi yang tinggi, lokasi yang rendah di temukan 60cm kedalaman galian pondasi tersebut. Semestinya, 1 meter lebih.
Pada pekerjaan pondasi tidak ditemukan adanya uragan pasir di bawah pondasi. Padahal pada spesifikasi teknis di jelaskan adanya uragan pondasi.

Pemasangan atap seng menggunakan merk metro roof semstinya menggunakan multy roof (berdasarkan BQ).

Sementara itu Aldi Ketua LSM Semut Merah kepada GO mengatakan didalam pembangunan proyek tersebut menduga konspirasi oknum pejabat dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh dengan rekanan pelaksana.

Ya, kita menduga adanya konspirasi oknum Dinas Kesehatan dengan rekanan. Dan kondisi ini terlihat dari pelaksanaan kegiatan yang tidak bermutu. Serta di perparah lagi dengan kurangnya pengawsan dari pihak dinas itu sendiri,” tegas Aldi, Minggu (15/1).

Aldi meminta dalam hal proyek yang ambruk ini, di proses hukum. “Saya sudah melaporkan kepada pihak Kejaksaan Negeri Sungai Penuh namun belum ada tanggapan,” terang Aldi.

Dikatakannya lagi, beberapa oknum pejabat yang di duga bertanggungjawab. “Adalah Kepala Dinas Eddy Zulyadi Atmizar selaku PPK Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh serta pelaksana CV Gunung Bujang,” ujarnya.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sungai Penuh ketika dikonfirmasi via ponsel tidak menjawab. Sms yang di kirim belum ada balasan. Begitu juga Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh hingga berita ini di publist belum di mintai klarifikasi.


Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments