Beraroma Korupsi, LSM Geger Minta Polisi Usut Disporabudpar

On 7:15:00 AM



Beraroma Korupsi, LSM Geger Minta Polisi Usut Disporabudpar 

Sungai Penuh, GO-Salah satu kegiatan pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Sungai Penuh dicurigai adanya unsur tindak pidana korupsi. Salah satunya pada pengadaan artis ibu kota Iis Dahlia.

Hal ini di katakan oleh Ketua LSM Geger ketika di konfirmasi. Ia mengatakan dalam acara tersebut menelan anggaran yang cukup fantasis.

“Saya menduga pada acara Pekan Harmoni yang diadakan di Sungai Penuh yakni pengadaan artis ibu kota Iis Dahlia sebesar Rp. 870 patut di curigai adanya indikasi korupsi,” tegasnya, Senin, (26/12).

Anggaran itu lanjut Zoni, termasuk pengadaan dan sewa belanja sounsystem alat musik tahun baru. “Yang kita pertanyakan apakah mungkin anggaran yang fantastis tersebut hanya untuk acara pekan budaya saja menelan dana yang beros itu?,” tanya Zoni.

Terkait hal ini ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut adanya dugaan tindak pidana tersebut. “Kita minta agar aparat penegak hukum untuk mengusut aroma yang mencurigakan ini jika terbukti segera di meja hijaukan,” terangnya.

Sementara itu menurut keterangan Kepala Disporabudpar Kota Sungai Penuh Abror Dani kepada GO enggan menanggapi jauh.

“Ya, yang jelas pada program tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang ada,” singkatnya via ponsel.

Proyek Gedung SD 175 Lindung Jaya Di Duga Sarat Korupsi

On 2:40:00 AM



Proyek Gedung SD 175 Lindung Jaya Di Duga Sarat Korupsi 

Kerinci, GO- Lagi-lagi dalam pembangunan gedung sekolah di duga kuat bermasalah. Kali ini terjadi di SD 175 Lindung Jaya Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.

Pada pengerjaannya di lapangan dana yang bersumber dari APBN tersebut diduga tidak mengacu pada teknis gambar kerja. Kondisi ini menimbulkan adanya dugaan kecurangan dalam pengerjaan proyek yang bernilai milyaran rupiah tersebut.

“Mulai dari pembangunan galian pondasi yang diduga tidak sesuai spek, dan bahkan pada bangunan itu menggunakan pasir yang bercampur tanah,” ungkap Adam Kurniawan kepada GO, Jum’at (23/12).

Menurut keterangan Adam lagi, tidak hanya itu saja, pada bangunan tersebut diduga kuat terjadinya pengurangan volume, serta bahan yang di gunakan tanpa dasar yang jelas.
“Seperti kayu yang diduga dari kayu kulit manis, dan juga terjadinya pengurangan dalam kiloan besi,” tukas Adam.

Pantauan GO di lokasi, belum terlihat adanya pengawas. Menurut sumber mengatakan, bahwa didalam pelaksanaan proyek tersebut tanpa adanya pengawasan.

“Jarang terlihat adanya pengawasan dari pihak dinas, terkesan asal jadi saja,” singkat sumber di lokasi.
Tidak hanya itu pada pengelolaan dana tersebut oknum kepsek terkesan menutup diri. Bahkan ketika di hubungi GO via ponsel enggan menjawabnya.

Nama Arkardius Mendadak Populer Dikalangan Kontraktor

On 12:25:00 AM

KERINCI, GEGER ONLINE - Akhir-akhir ini nama Arkardius mendadak menjadi sorotan di Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungai Penuh. Ia (Arkardius) disebut-sebut salah seorang yang bisa mengatur penentuan pengerjaan suatu proyek.

Kondisi ini membuat geram bagi para kontraktor yang memiliki pengalaman dalam bidang jasa tersebut. "Memang pada akhir-akhir ini nama Arkardius ramai menjadi perbincangan kami (kontraktor).Ia (Arkardius) memiliki peranan penting dalam hal ini (pembagian paket proyek-red)," kata salah seorang rekanan kontraktor yang enggan menyebutkan namanya dipublist saat berbincang bersama GEGERONLINE.com, Selasa, (12/7).

Sumber mengatakan, akibat adanya dugaan peranan yang dilakukan oleh Arkardius tersebut bertentangan dengan undang-undang. "Tentu dengan adanya peranan ini bertentangan dengan peraturan undang-undang yang berlaku," terangnya.

Celakanya nya lagi lanjut sumber, oknum yang diduga bermain ini, tidak segan-segan menawarkan secara terang-terangan. Fee proyek yang tidak sesuai logika. "Artinya, kami menduga dalam hal ini untuk mendapatkan proyek Arkardius secara terang-terangan meminta kepada rekanan untuk untuk memberikan fee 16 persen hingga 20 persen," tegasnya.

Menurut keterangan Asrizal S. PdI kepada Gegeronline dugaan adanya penerimaan fee proyek sudah lama tercium olehnya. Aktivis Senior Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR) mengancam keras adanya mafia-mafia proyek yang masih dipercayai oleh pemerintah Kabupaten Kerinci.

"Dalam pengadaan barang dan jasa dilingkup Pemkab Kerinci kami nilai janggal semestinya, dugaan jatah proyek tersebut tidak semestinya harus dilakukan oleh oknum tersebut. Apalagi mereka yang hanya memiliki kedekatan dengan petinggi di Kabupaten Kerinci, itu jelas-jelas keliru," ujarnya.

Sementara itu, Zoni Irawan Ketua LSM Geger menyebutkan hal yang tidak jauh berbeda. Ia menyayangkan adanya indikasi-indikasi KKN dilingkup Pemkab Kerinci. "Dugaan keikutsertaan Arkardius dalam mengatur proyek melanggar ketentuan yang berlaku semestinya tidak seperti itu," kata Zoni.

Ditambahkan Zoni, munculnya nama Arkardius cukup erat hubungannya dengan pemerintahan kabupaten Kerinci. "Saya menduga dia (Arkardius) tidak mungkin berani bila Tampa adanya perintah dari orang nomor satu di Kabupaten Kerinci," jelasnya.