Memalukan Saat Anugrah Kihajar Award Tahun 2016, Pendidikan Kerinci Masih Terbengkalai


Kerinci, GO

Hasil investigasi media ini dilapangan menunjukkan bahwa kesan buruk pendidikan Kerinci masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah Kabupaten Kerinci.

Media ini menemukan begitu banyak sekolah yang masih jauh dari standar pendidikan, dan akan mengurangi kelancaran aktifitas belajar mengajar.

Beberapa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hampir masih memiliki berbagai kekurangan dan bahkan terdapat sekolah yang tidak memiliki ruangan kantor, kekurangan ruangan labor, kekurangan kursi, kekurangan, meja, kekurangan fasilitas olah raga, dan bahkan jauh tertinggal dari kabupaten yang ada di propinsi Jambi.

Seperti halnya dikawasan Talang Kemuning masih kekurangan ruangan kantor, kawasan Belui, Sekungkung, Pulau Tengah, Kayu Aro Ambai, Kayu Aro, Gunung Tujuh, kesemuaannya masih memiliki alasan klasik yang belum mampu dibenahai oleh pemerintah Kabupaten Kerinci.

Ada sebuah peristiwa penting, saat anak didik berprestasi disuatu bidang malah tidak mendapat perhatian dan apresiasi dari pemerintah daerah maupun Dikjar Kerinci. Seperti yang dialami oleh pemusik daerah yang merupakan anak didik pada sebuah lembaga pendidikan Kerinci dan berhasil dikancah nasional membawa nama Kerinci.

Tapi atas gencar media memberitkan hak tersebut, malah pihak Dikjar Kerinci kebakaran jenggot, dan berupaya ingin memberikan perhatian pada pemusik yang merupakan anak didik yang masih mungil itu, serta menampilkan pada iven eksklusif tetapi hanya sebuah sandiwara menutup rasa malu pada publik.


Seakan kepemimpinan Adi Rozal sebagai bupati Kerinci belum membuahkan apa-apa didunia pendidikan. Jika hanya bicara APBD, APBN, atau serimonial DAK, dana tersebut tanpa diperjuangkan tetap saja ada untuk daerah.

Tapi anehnya, Anugrah Kihajar Award Tahun 2016 diperoleh Bupati Kerinci ditengah tidak stabilnya arus pendidikan Kerinci dan belum adanya pemerataan guru, bahkan digejolak pelaksanaan dana BOS yang masih menjadi incaran para tikus dunia pendidikan.

Paling parahnya, ada informasi yang terkuak bahwa Bupati Kerinci melarang sejumlah Kepala Sekolah atau guru untuk menyampaikan keluhan dan kekurangan sekolah mereka kepada awak media, dan ini sangat tidak aneh, tetapi sebuah sikap diktator yang dimainkan bagi pendidikan di Kerinci.

Sudah bukan rahasia lagi, perjalanan yang berkaitan dengan dugaan keuangan pendidikan baik dijajaran sekolah, aparatur, proyek menjadi permainan dilingkup Dikjar kabupaten Kerinci selama ini.




Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments