Gurita "Koto Beringin" Rusak Kerinci !


Siapa Berani ?
Kerinci, Jambi, Geger Online.
Gurita sama dengan menguasai sesuatu tanpa batas, terkadang mengabaikan kepentingan yang lebih besar. Sejak Adi Rozal dilantik menjadi Bupati Kerinci 04 Maret 2014, gurita itu sudah mulai mengambil ancang-ancang. Bagi PNS dia butuh jabatan dan bagi kontraktor dia butuh proyek dan uang yang banyak dengan berbagai macam alasan.
Khusus dikalangan para pengusaha. Kabar tak sedap pun bergulir kini tekanan dan kontraktor sudah mendirikan sedikitnya 30 perusahaan dilingkungan Koto Beringin. Itu sah-sah saja jika dijalankan secara  benar, namun dibalik itu terjadi permainan kotor dan menyeret-nyeret nama Adi Rozal Bupati Kerinci periode 2014-2019. Jauh sebelumnya sudah diramal banyak pihak akan adanya Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dalam keluarga besar Koto Beringin jika Adi Rozal tidak tegas ?. Dimana Adi Rozal enam bersaudara, nama yang paling menonjol Johani Wilmen seorang PNS dilingkungan Pemkot Sungai Penuh, mendapat kepercayaan dari sang kakak dalam banyak hal, termasuk membuat pertimbangan  bagi loyalis Adi Rozal dari lingkup PNS untuk dijadikan sebagai pejabat yang membantu Bupati dalam Menjalankan roda pemerintahan.
Tindak tanduk Wilmen, Kian hari kian meluas bahkan info ditahun 2015 ia diduga terlibat melakukan pungli. Menurut sumber media ini, Wilmen bersama koleganya Herman Haris dan menyeret nama H. Anto.
Lambannya Pemerintahan Adi Rozal "Menuju Kerinci yang Lebih Baik" membuat rakyat Kerinci  geram dan kesal kini seolah-olah Adi Rozal hanya mampu mengumbar janji-janji manis belaka. Contohnya saja, kasus tambang galian C Illegal di Kabupaten Kerinci tidak terselesaikan oleh Adi Rozal, sehingga kesannya dimata masyarakat Adi Rozal dibalik Pengusaha tambang Illegal ini.
Demikian juga pembangunan ibu kota Kabupaten Kerinci di Bukit Tengah tidak berlanjut alias mandek ditangan Adi Rozal. Seharusnya Adi Rozal mampu menyelesaikan masalah Bukit Tengah, Duduk satu meja dengan H. Murasman (Mantan Bupati kerinci) dan para tokoh adat, agama, cendikiawan, dan pemerintah Desa, tidak menunggu kehancuran Bukit Tengah.
Barisan Serakah : Sumber media ini menjelaskan Adi Rozal dihadapkan dengan banyak persoalan karena adanya "Barisan Serakah" yang mementingkan kepentingan pribadi, dan banyak pihak sudah mendapat kesempatan dan keuntungan tapi sayang "Merusak" kebijakan dan merongrong pemerintahan Adi Rozal, yang tidak sesuai lagi dengan apa yang telah dicanangkan oleh Adi Rozal "Menuju Kerinci yang Lebih Baik ? "
Mana janjimu Adi Rozal ? Aktivis LSM Kerinci kepada Media  ini dengan tegas mempertanyakan kinerja "Adi Rozal" Selaku Bupati Kerinci. Mana janjimu "Menuju Kerinci Lebih Baik" Rakyat butuh bukti bukan janji, sudah dua tahun lebih jalannya pemerintahan Kabupaten Kerinci belum juga nampak perubahan Kerinci yang lebih baik dan signifikan. Masalah Bukit Tengah tidak terselesaikan, janji Adi Rozal proyek tanpa fee ternyata bohong belaka, malah fee proyek  semakin menggila, tim sukses Adi Rozal dimana-mana bercerita siapa yang mau ngerjakan proyek ditahun 2016 Harus Setor Fee sebesar 15% dari nilai anggaran .
Mutasi pejabat dan pergantian pejabat baru sesuai pangkat, golongan, Dan profesional ternyata juga hanya pembohongan belaka.
Dan Kegiatan pembangunan Kerinci, Khususnya proyek-proyek besar dikuasai oleh keluarga dekat, sahabat dan koleha Adi Rozal. Jika sebatas janji-janji manis untuk membangun Kerinci Lebih Baik, sebaiknya Adi Rozal mundur sajalah dari jabatan Bupati Kerinci, itu lebih terhormat, dari pad meninggalkan sejarah dan catatan buruk di Kabupaten Kerinci yang Kita Cintai ini, papar Zoni yang dikenal tegas ini.

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments