Belum Siap, Lima Tahun Anggaran Pembangunan RSK Habiskan 27 M


Belum Siap, Lima Tahun Anggaran Pembangunan RSK Habiskan 27 M
Sungai Penuh, GO –Memasuki tahun anggaran ke lima pembangunan Rumah Sakit Khusus (RSK) sampai tahun 2017 menelan dana 27 Milyar. 22 Milyar sampai 2016 ditahun 2017 ini dianggarkan lagi 5 milyar total semuanya 27 milyar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Sungaipenuh, Martin, kepada wartawan. Ia mengatakan, tahun 2017 ini pembangunan rumah sakit Khusus dianggarkan lagi.
“Tahun ini dianggarkan lagi 5 milyar, sampai 2017 sudah habiskan 27 Milyar lebih, dibangun sejak 2013, ini anggaran tahun 2017 masuk tahun ke lima,” katanya.
Martin mengatakan, sesuai master plan bahwa pembangunan rumah sakit khusus tersebut menghabiskan dana 140 milyar rupiah, dan ini masuk tahun kelima.
“Kalau sasuai master plan dibutuhkan dana 140 milyar tapi tidak mungkin seluruhnya dibangun karena keterbatasan anggaran, 2018 ini bangun utamanya sudah siap, dan bisa digunakan,”terangnya
Bagaimana persiapan setelah menghabiskan dana milyaran tersebut? “20 persen dari total anggaran dari mater plan yakni 140 milyar. Kalau persennya dari master plan baru 20 persen pekerjaan,”sebutnya.
Dia menambahkan pekerjaan pembangunan tidak seluruhnya dibangun sesuai master plan karena dana yang tidak terkejar.
“Tidak dibanguna sebagaimana master plan,yang dibangun tahun ini melanjutkan pembangunan gedung utama, bangunan utamanya untuk RS untuk rawat jalan dan kantor. Dengan selesainya bangunan utama sudah bisa jalan,” cetus Martin.
Ditanya soal adanya dugaan masyarakat yang mengatakan pembangunan RS itu ada korupsi, karena bangun yang dinilai masih jauh dari harapan dengan dana yang dikeluarkan pemerintah.
“Pembangunan rumah sakit khusus stroke tersebut akan menelan dana 140 miliar yang dikerjakan oleh PT Torino. 2017 ini dianggarkan lagi. 2018 rumah sakit khusus tersebut sudah berjalan seperti personel dan di 2019 sudah berjalan pelayanannya,” ungkapnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Sungaipenuh, Hardizal, mengatakan, dana APBD Kota Sungaipenuh yang sudah di kucurkan untuk pembangunan RS Khusus tersebut kurang lebih sudah 21 miliar sampai 2016.
"Namun dilihat dari fisik bangunan tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang dihabiskan. Kami melihat ada indikasi dugaan korupsi dalam pembangunan tersebut, paling tidak dengan dana 21 miliar dan itu setidaknya masyarakat sudah bisa menikmati tapi kenyataannya masih terbangkalai," jelas Hardizal kepada wartawan.
Ia menyayangkan pembangunan proyek rumah sakit Khusus Stroke tersebut tidak di multiyears-kan. Menurutnya, seharusnya kalau butuh dana besar harus dimultiyearskan.
“Kalau dananya besar seharusnya Pemerintah Kota Sungaipenuh bisa mengajukan multy year, sehingga masyarakat bisa lebih cepat bisa menikmatinya," katanya.
Dewan juga menyayangkan sampai saat ini dewan belum menerima laporan dari Pemerintah Kota Sungaipenuh sudah berapa persen pekerjaan fisik dengan dana yang sudah digunakan.
“Kita tidak tahu sudah berapa persen realisasi fisik pembangunan tersebut, karena PU tidak pernah menyampai kedewan realisasi pekerjaannya sampai akhir 2016,”bebernya.

Sampai berita ini di turunkan, PT Torino sebagai pelaksana belum berhasil dikonfirmasi.

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments