Air Danau Kerinci Meluap Rendam Sawah Warga

On 8:37:00 AM




Air Danau Kerinci Meluap Rendam Sawah Warga
KERINCI,GO-Hujan deras yang mengguyur Kerinci dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan meluapnya air Danau Kerinci.

Pantauan GO, luapan air Danau Kerinci mengakibatkan sawah milik warga di Desa Pendung Talang Genting, Kecamatan Danau Kerinci terendam.

Terendamnya sawah milik masyarakat yang berada dengan bibir Danau Kerinci tersebut cukup luas.

"Kalau hujan turun tidak henti henti beginilah keadaannya. Air Danau semakin besar dan melimpah ke sawah milik kami," ujar petani setempat kepada GO. (FYO)

BPN Sungai Penuh Tutupi Biaya Pengurusan Sertifikat

On 9:29:00 PM




BPN Sungai Penuh Tutupi Biaya Pengurusan Sertifikat
KERINCI,GO-Berapa sebenarnya biaya pengurusan sertifikat di BPN Kota Sungaipenuh hingga kini belum terungkap.

Bahkan, hingga kini BPN Kota Sungaipenuh masih menutup nutupinya. Berapa sebenarnya biaya pembuatan sertifikat di BPN ini? tanya Gegeronline kepada petugas Loket BPN Kota Sungai Penuh.

Segala urusan pembuatan sertifikat kan satu pintu, tentu harus ada rincian biayanya. Sayangnya ketika ditanya ke loket BPN ini tidak ada jawaban dari petugas loket. (fyo)

Petani Kopi Arabika Kian Bergairah

On 7:15:00 PM




Petani Kopi Arabika Kian Bergairah
KERINCI,GO-Telah disertifikatnya kopi arabika Kerinci oleh Kementrian Hukum dan HAM membuat petani kopi arabika semakin bergairah. Betapa tidak, dengan adanya sertifikat tersebut harga kopi arabika Kerinci akan mengalami kenaikan harga dipasaran.

"Kita mengucapkan terimakasih kopi arabika Koerintji sudah disertifika t. Dengan ada sertifikat indikasi geografis arabika Sumatera Koerintji semakin menambah gairah petani untuk menanam kopi arabika," ujar Moesnardi Munir direktur LSM Lahar.

Ucapan selamat kepada pemerintah Kabupaten Kerinci dan Propinsi Jambi atas didapatkannya sertifikat tersebut juga berdatangan dari mantan Sekda Kerinci Dasra.

Melalui akun facebooknya, Dasra menyambut gembira telah didapatkannya sertifikat kopi arabika tersebut. "Alhamdulillah kopi arabika sudah mendapat indikasi geografis dari kemenkum ham. Terimakasih kepada pemkab kerinci dan propinsi Jambi. Semoga dengan IG bisa meningkatkan harga kopi," tulis Dasra yang saat ini merupkan petani kopi Kerinci

PTPN 6 Kayu Aro Diminta Hentikan Warga Garap Lahan HGU Perkebunan

On 8:49:00 PM


PTPN 6 Kayu Aro Diminta Hentikan Warga Garap Lahan HGU Perkebunan
Kerinci, GO- Hak Guna Usaha(HGU) PTP Nusantara 6 Kayu Aro dalam hal ini penggunaan lahan perkebunan yang di kelola oleh PTP tersebut seharus nya di pantau dan di awasi oleh pihak PTP agar tidak ada pihak lain atau warga yang menggunakan lahan tersebut.
 
Namun menurut pantauan GO pada saat di temukan di lokasi area lahan peekebunan PTP Nusantara 6 Kayu Aro itu, masih terdapat warga yang mengunakan lahan tersebut.

Supeno warga Bedeng 8 Kecamatan Kayu Aro Barat di temui GO mengakui mennjadikan lahan itu. “Selama  lebih kurang 3 bulan saya bercocok tanam. Saya menggunakan lahan ini karena lahan tersebut tidak di gunakan atau terabaikan sehingga saya menumpang untuk mengelola lahan ini,” katanya  saat dia bekerja di area lahan itu.
 
Saat di tanya Supeno mengaku awal nya sudah di beri izin oleh pihak PTP 6 Kayu Aro,namun kemudian saat di minta nama yang vmemberikan izin Supeno berdalih tidak mendapat izin dari siapapun.
Di butuhkan perhatian pemerintah dalam hal ini. Jika hal ini berkelanjutan maka semua masyarakat juga ingin mengunakan lahan itu tanpa bayar sewa dan bebas menanam apapun tanaman sayuran di dalam nya.
 
Pada tanggal 13/4 mengecek area perkebunan PTP masih banyak lahan yang lain di gunakan oleh warga.  Belum di ketahui pasti apakah pengelolaan lahan tersebut sudah dikantongi izin atau tidak. Namun yang jelas lahan tersebut adalah lahan HGU PTP Nusantara 6 Kayu Aro,yang seharus nya tidak boleh di gunakan oleh siapapun kecuali pihak PTPN itu senddiri. (atg)

   Proyek Sumur Bor Dinilai Tak Bermanfaat

On 3:20:00 AM


Proyek Sumur Bor Dinilai Tak Bermanfaat
 

Kerinci, GO-Proyek sumur bor pada Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci di nilai tidak memiliki azas mafaat. Tidak hanya itu proyek 2016 tersebut di duga kuat adanya permainan dari oknum tertentu.
 
Menurut keterangan Zoni Irawan kepada GO mengatakan, bahwa pelaksanaan proyek yang dinilai tidak memiliki azas manfaat itu berjumlah Rp. 149 juta. Pengerjaannyapun di nilai timpang.
 
“Saya menduga pelaksanaan proyek ini tidak memiliki manfaat untuk masyarakat,” katanya, Selas, (29/11).
 
Proyek itu katanya mulai menuai kontraversi. “Pada pelaksanaannya pengerjaan proyek tersebut terdapat dugaanlain yakni di kerjakan oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS),” tegasnya.
 
Namun demikian, GO belum mendapatkan klarifikasi terkait pembangunan sumur bor di tiga titik dalam wilayah Kabupaten Kerinci.

Bantuan Bibit Padi Di Pertanyakan

On 7:11:00 PM




 Sumber : Diduga Tidak Sesuai Titik Bagi
 

Kerinci, GO-Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat yakni bantuan bibit padi bagi tiap-tiap kelompok di duga bermasalah.

Seperti kejadian di Kecamatan Hamparan Rawang. Terdapat kelompok tani yang tidak menerima bantuan bibit padi. Yakni Kelompok Tani Harapan Bersama di Simpang Tiga.

“Yang jelas pada kelompok tani Harapan Bersama kami sama sekali tidak menerima bantuan bibit padi dari pemerintah,” tegas salah seorang kelompok ketika dikonfirmasi GO, Senin, (31/10) kemarin.

Tidak hanya itu, dalam pendistribusian bantuan kelompok tani ini, sebagian kelompok ada yang menerima, namun pembagiannya di sama ratakan.

“Bagi kelompok yang menerima itu di sama ratakan. Seharusnya, dalam pendistribusian bantuan tersebut di sesuaikan dengan luas lahan kelompok atau di sesuaikan dengan titik bagi,” ungkap sumber.   

Terkait hal ini Samsinar salah seorang koordinator benih padi Kecamatan Hamparan Rawang ketika di hubungi via ponsel tidak menanggapinya.  Bahkan klarifikasi via sms hingga berita ini di publist tidak di balas.

PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI KERINCI CACAT MUTU

On 2:04:00 PM


PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI KERINCI CACAT MUTU

Kerinci, GO

Pembangunan Irigasi D.I Siulak Deras Kabupaten Kerinci tahun 2015 di bawah Direktorat Jenderal sumber Daya Air di lingkungan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI  diduga cacat mutu dan gagal kontruksi. Betapa tidak, begitu banyak ditemukan kejanggalan dilapangan yang terlihat pada proyek yang menelan biaya lebih kurang 28 Milyar ini, seperti tidak adanya papan merk pada setiap lokasi pengerjaan proyek, dan yang lebih parah lagi pada suatu lokasi ditemukan dinding Irigasi yang ambruk.

Pembangunan D.I Irigasi Siulak Deras Dilingkungan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI yang berlokasi di Kabupaten Kerinci ini belum selesai namun sudah banyak yang ambruk seperti yang terdapat pada foto di atas. Pasalnya proyek yang di duga milik saudara Bambang Hidayat Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VI di laksanakan oleh salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kerinci yang berinisial “BE” dari fraksi Golkar ini terkesan asal jadi.

Dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan menyebutkan bahwa dari anggaran APBN yang di kelola oleh Dirjen SDA Dilingkungan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI yang mencapai puluhan Milyar Rupiah di bagi menjadi beberapa bagian seperti :
1.    Paket pekerjaan “Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Siulak Deras Kab. Kerinci dengan Pelaksana PT Anugerah Bintang Kerinci nilai kontrak 7.293.000.000,  Tggl Kontrak 30 April 2015
2.    Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier D.I Siulak Deras Kab. Kerinci Paket I pelaksana PT Anugerah Bintang Kerinci dengan nilai kontrak 5.916.000.000, Tggl kontrak 29 April 2015.
3.    Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier D.I Siulak Deras Kab. Kerinci Paket II Pelaksana PT Wirasta Karya dengan nilai Kontrak 2.673.700.000, Tggl Kontrak 29 April 2015.
4.    Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier D.I Siulak Deras Kab. Kerinci Paket III Pelaksana PT Pilar Prima Mandiri dengan nilai Kontrak 4.522.652.000, Tggl Kontrak 29 April 2015.
5.    Paket pekerjaan “Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Batang Sangir Kab. Kerinci dengan Pelaksana PT Bahana Kharisma nilai kontrak 7.085.050.000,  Tggl Kontrak 30 April 2015

Dari keterangan salah seorang warga Desa Koto Payang Kec. Depati Tujuh Kab. Kerinci menyebutkan bahwa Keadaan proyek Irigasi yang berlokasi di Desa Koto Payang sangat mengkuatirkan, seperti ambruknya tembok Irigasi yang bersentuhan langsung dengan sawah masyarakat. “ kami sangat kuatir dengan keadaan Irigasi ini, belum sampai 3 bulan sudah ambruk oleh hujan 1 malam. Jika kami sedang bercocok tanam tentulah kami akan rugi besar.”

Melihat kondisi seperti ini, Ketua LSM Geger angkat bicara. Dia mengatakan bahwa proyek Irigasi yang di kelola oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VI yang berlokasi di Kabupaten Kerinci berpotensi merugikan Negara Milyaran Rupiah. “ ya, saya sudah menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya Irigasi yang ambruk di Desa Koto Payang Kec. Depati Tujuh, dan setelah saya turun kelapangan saya berani menyimpulkan bahwa Proyek ini cacat mutu dan gagal kontruksi.” Lebih lanjut dia mengatakan bahwa proyek yang bernilai milyaran rupiah ini sangat berpotensi merigikan Negara milyaran rupiah.