Wartawan Harus Membangun Kesadaran Diri


Wartawan Harus Membangun Kesadaran Diri
(Oleh : Gafar Uyub Depati Intan) 
 
Dunia wartawan populer dengan sebutan kebanggaan nya "Jurnalistik" kian diminati tak sedikit surat kabar, Majalah, Buletin, Media sosial baru bermunculan, bahkan ribuan ribuan diseluruh tanah air tercinta, terkadang tanpa mempertimbangkan tingkat resiko yang sangat tinggi. Tak heran profesi wartawan sering dilecehkan oleh para oknum, karena orang-orang yang bekerja sebagai wartawan tidak menjaga nama baik profesinya, dan tidak ada upaya untuk meningkatkan ilmu jurnalistik dengan tekun belajar.

Praktek secara benar, dan meneruskan jam terbang dengan meliput berbagai peristiwa dan menulis beragam laporan hasil liputan jurnalis yang layak diterbitkan, karena memenuhi unsur penulisan berita. Tingkat resiko : Apapun pekerjaan (profesi) yang kita tekuni semuanya memiliki resiko, bagi oknum wartawan yang sengaja menyalahgunakan profesi (tugasnya) dengan secara melawan hukum akan berhadapan dengan hukum, contohnya melakukan pemerasan dan lain sebagainya. Dan resiko yang tak terduga, kendati wartawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar, misalnya membongkar kasus-kasus korupsi, penyalahgunaan wewenang dan jabatan dan lainnya sangat banyak peluang yang bisa menjerat wartawan, jika kurang berhati-hati dalam melakukan peliputan.
 
Jika yang terjadi benar-benar murni resiko menjalani tugas peliputan, sepanjang tidak melanggar tugas jurnalistik, itu berarti unsur kejahatan murni dari pihak lain yang tidak suka masalahnya Terbongkar. Jika masih terjadi, ini terhormat bagi seorang wartawan karena yang diperjuangkannya untuk kepentingan umum, dan untuk kebenaran. Tentu sangat lain halnya dengan kecelakaan tugas, karena melanggar hukum atau tindakan yang bertentangan hukum pers, yang telah ada payung hukumnya Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers dan Kode etik Jurnalistik. Wartawan harus membangun kesadaran diri.
 
Seorang wartawan harus menyadari atas tugas yang di embannya bagi kepentingan umum, selain mendalami ilmu jurnalistik, harus membangun kesadaran atas diri pribadinya sendiri, karena apa yang dikerjakannya berhadapan langsung dengan kepentingan umum (masyarakat luas) di bidang informasi, jika informasi yang diterbitkan sesat, maka akan menyesatkan orang banyak dan akan menimbulkan dampak negatif yang luas.
 
Wartawan dituntut kemampuannya, kejujurannya, mulai dari mendapatkan informasi awal sebuah jurnal (catatan) wartawan harus menelaah secara cermat dan mengembangkan seluas-luasnya dan mendapat keterangan pihak terkait sehingga didapatkan keterangan yang seimbang yang akan menjadi konsumsi pembaca. 

Jika kesadaran diri pribadi Wartawan terawat dengan baik dan benar maka Wartawan itu akan mampu menyuguhkan berita-berita yang memiliki nilai jual kepada para pembaca yang Budiman dan akan dicari oleh pembacanya. Tetapi sebaliknya jika tidak ia akan ditinggalkan untuk selamanya. Tinggal sejauh mana Wartawan itu meningkatkan profesinya, sehingga dikenal dan dikenang masyarakat Pembacanya.

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments